Sabtu, 31 Desember 2016

Selamat Tahun Baru 2018.

Dalam Menyambut tahun 2018 ini.
kita adalah sebagai dunia yang wow,
serta dunia adalah pergantian tahun ini.
join for us.....

Jumat, 16 Desember 2016

Tujuan Groupware.

1. Kemitraan terfokus
2. Kuliah atau demo
3. Proses kerja terstruktur
4. E-commerce
5. Rapat & dukungan keputusan
6. Teledemokrasi

Rabu, 14 Desember 2016

Throwback Stories

Jul 2009 kadek yande pas di SD.
Jun 2011 kadek yande SMP punya warnet sama teman yande.
Apr 2014 siswa mantan SMP Dharma Wiweka Denpasar.
Feb 2016 adik kadek yande di yangbatu.
Apr 2016 anak SD gang camar dekat gg. Kangguru lalu tinggal di gelogor asri.
Des 2016 siswa SMP TP 45 yang tinggal kos jago pencak silat + teman yande pengen nih jadi teman desa.
Jun 2017 Agung sudah sixpack.

Minggu, 30 Oktober 2016

Bale Udang Mang Engking.

Sebelum melihat isi dari restoran ini.
Bale Udang Mang Engking. Restoran Seafood terkenal diubud & kuta.
menyediakan menu favorit:
Udang bakar madu std Rp 115 rb
sop udang kelapa muda Rp 98 rb
udang telur asin Rp 98 rb
udang goreng tepung Rp 98 rb
udang goreng kriuk Rp 85 rb
gurame bumbu cobek Rp 88 rb
gurame flying jumbo Rp 95 rb
gurame bakar madu Rp 88 rb
ayam kintamani Rp 98 rb
ayam goreng serundeng Rp 39 rb
sate ayam Rp 39 rb
cumi bakar madu Rp 72 rb
cumi goreng tepung Rp 72 rb
iga sapi bakar bbq Rp 88 rb
mie goreng seafood Rp 55 rb
nasi goreng bale udang Rp 45 rb
bihun goreng ayam Rp 45 rb
nasi goreng seafood Rp 55 rb
kangkung gurih Rp 25 rb
karedok Rp 25 rb
terong balado Rp 29 rb
sayur asem Rp 38 rb
sambal terasi Rp 8 rb
sambal mangga Rp 8 rb
jamur goreng tepung Rp 32 rb
lumpia isi udang Rp 38 rb
tahu goreng Rp 17 rb

Paket:
hurang ageung Rp 450 rb
bale nem Rp 680 rb
bale papat Rp 510 rb
bale due Rp 280 rb
Silahkan lihat video disini:

Selasa, 20 September 2016

Jadwal Hari Libur Tahun 2019

Natal 25 Desember 2018
Galungan 26 Desember 2018
Tahun Baru 1 Januari 2019
Kuningan 5 Januari 2019

Selasa, 16 Agustus 2016

Mengapa saya terlahir sebagai seorang yang beragama hindu?

Dalam agama hindu bagi umat manusia mempunyai cara terlahir dari kehidupan.
Jika saya terlahir dari orang tua harus memiliki agama hindu. Dalam kitab sucinya orang terlahir harus mempunyai cara beragama yg teratur. Dalam ini orang yg beragama hindu jujur sebagai umat hindu. Contohnya sembahyang 3x sehari, mengikuti upacara agama & saling menghargai umatnya.
Itulah cara saya terlahir sebagai orang yg beragama hindu.

Kamis, 04 Agustus 2016

Dewa Ganesha

Banyak kisah tentang kelahiran Dewa Ganesha, dari kisah yang menyangkut dengan gajah Dewa Indra dan kisah tentang Dewa Ganesha yang terlahir dari kesaktian Dewi Parwati. Berikut paparan kisah singkat kelahiran Dewa Ganesha menurut Shiva Purana.

"Dalam masa Sveta Varaha Kalpa, dikisahkan bahwa Jaya dan Wijaya merupakan sahabat Dewi Parwati mendiskusiksn tentang hasrat Dewi Parwati. Atas saran kedua sahabat tersebut, Dewi Parwati menciptakan seorang putra dari debu tubuh kosmiknya yang akan direncanakan untuk memimpin semua Gana Shiva, dan seraya berkata :
Harus ada putraku yang harus menunaikan tugasnya dengan sangat cermat. Ia tidak mesti mematuhi perintah – Ku”.

Dengan Sankalpa-Nya, lahirlah seorang putra yang diberi namaGanesha. Lalu Dewi Parwati berpesan kepada putranya :
Mulai saat ini dan seterusnya jagalah pintu masuk – Ku dan jangan sekali mengijinkan siapapun yang masuk tanpa ijin- Ku."

Saat itu Dewi Parwati memberikan sebuah senjata ampuh untuk menjaga pintu masuk. Setelah itu Dewi Parwati meninggalkan tempat tinggalnya untuk mandi mensucikan diri. Tiba – tiba Dewa Shiva datang yang berkeinginan untuk masuk ketempat tinggal-Nya, namun di hadang oleh Ganesha sesuai dengan pesan ibunya yang melarang siapapun yang masuk tanpa ijin dari Dewi Parwati. Ganesha tidak tahu siapa Dewa Shiva sesungguhnya. Atas tindakan Ganesha tersebut maka Dewa Shiva menjadi murka dan berkata :
Ini tempat tinggal-Ku dan Dewi Parwati adalah istri-Ku, siapakah engkau melarang Aku masuk?”.

Tanpa basa- basi terjadilah pertempuran dimana Dewa Shiva dibantu oleh semua Gana, Dewa Brahma,Dewa Wisnu serta para dewa yang dipimpin Dewa Indra dan para Maharsi mengeluarkan masing-masing senjata-Nya. Dewa Shiva mengeluarkan Tri Sula-Nya dan Dewa Wisnu menciptakan kabut ilusi dan memecahkan senjata Ganesha dengan Cakra-Nya dan akhirnya kesempatan baik itu digunakan Dewa Shiva untuk memenggal kepala Ganesha.

Dengan kematian Ganesha kesedihan Dewi Parwati memuncak yang menyebabkan Dewa Shiva menjadi iba dan berjanji akan mencarikan kepala apa saja yang ditemui-Nya di daerah bagian selatan. Dewa Shiva menuju arah selatan dan bertemu dengan raksasa kegelapan yang bernama Gajasura yang berkepala gajah dan memenggal leher raksasa Gajsura yang saat itu tertidur lelap. Kemudian Dewa Shiva membawa kepala Gajasura tersebut dan memasangkannya kepada Ganesha. Akhirnya setelah Ganesha hidup kembali semua para dewa menganugrahi semua kekuatan (Bhudi, Shakti, Siddhi) kepada Ganesha dan Dewi Parwati berkata :
Oh putraku, Engkau akan menerima puja pertama dari semua dewa lainnyaSemua rintangan akan dilenyapkan bila orang menyembah-Mu."

Dan dewa Shiva pun menganugerahinya dengan bersabda :
Oh putraku Ganesha, siapapun yang memuja-Mu dengan tulus dan bhakti baik dengan nyanyian atau tindakan pelayanan akan mencapai keberhasilan dari semua usaha yang dilakukannya, Semua halangan akan dilenyapkan."

Dewa Wisnu

Dalam Trimurti Agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan personifikasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam kapasitas Beliau sebagai pemelihara alam semesta.

Dewa Wisnu merupakan Dewa paling tinggi di dalam tradisi Waisnawa. Pengikut Adi Shankara memposisikan Beliau sebagai salah satu dari lima Dewa Utama. Beliau dipuja sebagai Dewa Tertinggi (Tuhan Yang Maha Esa) dalam weda Sruti seperti Taittiriya Shakha dan the Bhagavad Gita. Shakti Beliau adalah Dewi Laksmi, yang dikenal sebagai Dewi penguasa kemakmuran dan wahana Beliau adalah burung Garuda.

Vishnu Sahasranama menyatakan Beliau adalah Paramatma (Jiwa tertinggi) dan Parameshwara (Dewa tertinggi). Juga mendeskripsikan sebagai esensi utama dari semua bentuk, yang menguasai masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang, serta pencipta dan pelebur segalanya, yang menunjang alam semesta serta melahirkan semua element di dalamnya.

Di dalam Purana, Beliau digambarkan memiliki warna ilahi yang gelap, empat lengan, memegang bunga teratai, terompet, cakra dan gada. Beliau juga digambarkan dalam Bhagavad Gita memiliki wujud yang universal (Vishvarupa) yang berada diluar imajinasi manusia.

Purana juga menggambarkan Beliau sebagai Dasavatara. Sembilan sudah turun ke dunia, yang terakhir akan turun di akhir jaman Kaliyuga. Dewa Brahma menyanjung Beliau dalam Vishnu Sahasranamam sebagai "Sahasrakoti Yuga Dharine", yang berarti inkarnasi Beliau terjadi dalam setiap Yuga. Bhagavad Gita menggambarkan tujuan inkarnasi Beliau untuk melindungi yang saleh, membinasakan/menyadarkan yang jahat serta menegakkan Dharma. Dalam agama Hindhu, Beliau dipuja secara langsung ataupun melalui wujud inkarnasi Beliau (seperti Krishna, Rama).

Matsyawatāra – Sebagai ikan (matsya), Wişņu meolong Manu, yaitu manusia pertama, untuk menghindarkan diri dari air bah yang menelan dunia.

Kurmawatāra – Sebagai kura-kura (kurma), Wişņu berdiri di atas dasar laut menjadi alas bagi Gunung Mandara yang dipakai oleh para dewa untuk mengaduk lautan dalam usaha mereka mendapatkan amrta atau air penghidup.

Warahawatāra – Ketika dunia ditelan laut dan ditarik ke dalam kegelapan patala (dunia bawah), Wişņu menjadi babi hutan (waraha) dan mengangkat dunia kembali ke tempatnya. Dalam wujud Beliau juga membinasakan Hiranyaksa, seorang raksasa yang lalim.

Narasimhawatāra – Hiranyakasipu, seorang raksasa, dengan sangat lalimnya menguasai dunia. Kesaktiannya yang luar biasa menjadikan ia tak dapat dibununh oleh dewa, manusia, maupun binatang, tak dapat mati di waktu siang dan juga malam. Maka, untuk memberantasnya, Wişņu menjelma menjadi singa-manusia (narasimha) dan dibunuhnya Hiranyakasipu pada waktu senja.

Wamanawatāra – Wişņu menjelma sebagai orang kerdil (wamana) dan meminta kepada Daitya Bali yang denagn sangat lalim memerintah dunia supaya kepadanya diberikan tanah seluas tiga langkah. Setelah diizinkan maka dengan tiga langkah (tiwikrama) ini ia menguasai dunia, angkasa, dan surga. Di sini tampak Wişņu sebagai Dewa Matahari, yang “menguasai” dunia dengan tiga langkahnya; waktu terbit, waktu tengah hari, dan waktu terbenam.

Paraçuramawatāra – Wişņu menjelma sebagai Rama bersenjatakan kapak (paraçu) dan menggempur golongan ksatria sebagai balas dendam terhadap penghinaan yang dialami oleh ayahnya, seorang brahmana, dari seorang raja (kasta ksatriya). Tampak suatu “reaksi” terhadap revolusi zaman Upanisad.

Ramawatāra – Rama titisan Wişņu ini adalah yang terkenal dari cerita Ramayana. Yang mengancam kerselamatan dunia adalah Rawana atau Dasamukha.

Kŗşnawatāra – Kŗşna ini terkenal dari Mahābhārata, sebagai raja titisan Wişņu yang membantu para Pandawa menuntut keadilan dari para Kurawa.
Budha Awatara - Dalam wujud Beliau sebagai Sang Sidharta Gautama, Beliau menegakkan Dharma dengan menyebarkan ajaran welas asih dan kasih sayang kepada semua mahluk di dunia.

Kalkya/Kalkiawatāra – Keadaan dunia saat ini sangat buruk dan akan tiba saatnya nanti kejahatan itu akan mencapai puncaknya, sehingga dunia terancam kemusnahan. Pada saat itulah maka Wişņu akan menjelma sebagai Kalki dan dengan menunggang kuda putih dan membawa pedang terhunus ia akan menegakkan kembali keadilan dan kesejahteraan di atas dunia ini.

Rabu, 27 Juli 2016

Rama Awatara

Dalam agama Hindu, Rama (Sanskerta: राम; Rāma) atau Ramacandra (Sanskerta: रामचन्द्र; Rāmacandra) adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia berasal dari Kerajaan Kosala yang beribukota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga. Sosok dan kisah kepahlawanannya yang terkenal dituturkan dalam sebuah sastra Hindu Kuno yang disebut Ramayana, tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Terlahir sebagai putera sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada Purushottama, yang artinya "Manusia Sempurna". Setelah dewasa, Rama memenangkan sayembara dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi Laksmi. Rama memiliki anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa.

Senin, 18 Juli 2016

Mantra Hindu Sebelum Tidur

Doa sebelum tidur
Om asato ma sat gamaya, tamaso ma jyotir gamaya mrityor mamritan gamaya.
Artinya
Ya tuhan, tuntunlah kami dari jalan sesat ke jalan yang benar, dari jalan gelap ke jalan yang terang hindarkan kami dari kematian menuju kehidupan sejati.

Minggu, 17 Juli 2016

Mantra Hindu Mulai Belajar

Doa Mulai Belajar
Om purwe jato brahmano brahmacari dharmam wasanas tapasodatistat tasmajjatam brahmanam brahma iyestham dewasca sarwe amrttna sakama
Artinya
Ya tuhan, muridmu hadir dihadapanmu, oh brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama, tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap mahkluk hanya dapat bersinar berkat cahayamu yang senantiasa memancar.

Jumat, 15 Juli 2016

Mantra Hindu Mandi

Mantra Hindu Mandi
Om gangga amrta sarira sudhamam swaha
Om sarira parisudhamam swaha
Artinya
Ya tuhan, engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci.

Minggu, 10 Juli 2016

Banten Pejati

Banten Pejati
Alasnya : taledan, tamas, dll
Isinya : 2 bh tumpeng, tebu, tape, bantal, pisang, buah-buahan, jaja uli, jaja begina, sampyan kulit peras, sampyan tangga, canang sari, kojong perangkat, daksina, ketipat kelan, penyeneng.
Cara membuatnya :
Pasang taledan.
Diisi tebu, tape & bantal
Pasang pisang & buah-buahan diatasnya jaja begina & jaja uli.
Dibelakangnya taruh kulit peras, 2 bh tumpeng, kojong perangkat, ketipat, daksina, penyeneng & sampyan tangga.
Jangan lupa diatasnya diisi canang sari.
Ukuran taledan: 30 x 30.

Jumat, 01 Juli 2016

Banten Dapetan

Banten Dapetan
Alasnya : taledan
Isinya : 1 bh tumpeng, tebu, tape, bantal, pisang, buah-buahan, jaja uli, jaja begina, sampyan jeet buah, canang sari, kojong perangkat, penyeneng.
Cara membuatnya : pasang taledan. Diisi tebu, tape, bantal. Pasang pisang & buah-buahan selengkapnya. Diisi 1 bh tumpeng & kojong perangkat. Diatas buah-buahan taruh canang sari, sampyan jeet buah & penyeneng.
Ukuran taledan : 30 x 30.

Banten Sodan

Banten Sodan
Alasnya : taledan, tamas, ceper, & sejenisnya
Isinya : 2 bh penek, tebu, tape, bantal, raka-raka, pisang, rerasmen, sampyan sodan, canang sari
Cara membuatnya : pasang taledan. Isi tebu, tape, pisang & buah-buahan. Isi jaja begina & jaja uli. Isi rasmen & nasi penek.
Ukuran taledan: 30 x 30.